Selasa, 15 Juli 2008

UNIVERSITAS INDONESIA

Entah karena emang orang Indonesia yang keluar negeri identik dengan TKI dan TKW atau karena emang orang Indonesia pada dasarnya emang matre, sebelum berangkat ke Australia entah udah berapa orang yang berkomentar, “Wah, mau ke Australia ya, Mas? Selamat deh, mudah-mudahan pulang dari sana bisa beli rumah.” Yang model begini cuma gue jawab: “Iyah, Insya Allah nanti kebeli kalo cuma rumah Barbie mah!” Belum lagi yang komentar, “Wah, enak tuh di luar negeri, jadi loper koran aja dapet duitnya gede.” Yang kayak beginian pasti lagi ngimpi jadi loper korannya bule.
Komentar-komentar sejenis emang bikin menyayat hati, karena:
Pengalaman empiris beberapa rekan alumni luar negeri emang menunjukkan mereka lebih capable dan tertarik untuk mempertebal dompet, daripada memperdalam kapasitas keilmuan dan atau kemampuan bahasa Inggris mereka.
Jujur sejujur-jujurnya, gue emang pengen pulang dari Australia dan dapet duit - banyak - kalo bisa.
Sejalan dengan niat mulia dapet duit tadi, gue udah mempersiapkan diri untuk bekerja banting tulang, memeras keringat, berpanas-panas disengat matahari, berkotor-kotor lumpur, kedinginan diterpa angin winter. Semuanya demi sesuap nasi dan segepok dolar…
Sayangnya… sang universitas tercinta ternyata gak ngebolehin mahasiswa AusAID buat bekerja!!!!
Whaaat…????
Begitulah sodara-sodara, kebijakan universitas peringkat 62 dunia ini ternyata begini:
Mahasiswa AusAID tidak diperkenankan bekerja sama sekali pas semester pertama;
Setelah semester I berlalu, mahasiswa AusAID diperkenankan untuk mengajukan working visa;
AusAID Liason Officer (ALO) akan ngeliat perolehan akademis a.k.a nilai selama semester I. Kalo kira-kiranya memenuhi syarat boleh ngajuin working visa. Kebalikannya, kalo nilai-nilainya jelek jangan harap diperbolehkan ngajuin working visa;
Kalo udah disetujui sama ALO, ngajuin visa deh ke DIAC dengan syarat: tanda tangan perjanjian bahwa kita cuma akan bekerja pas university holiday doang, jadi gak boleh kerja pas lagi kuliah (aturan dari ADS sendiri memperbolehkan mahasiswa ADS kerja pas musim kuliah selama nggak ngelebihin batas waktu 20 jam per minggu);
Goodbye rumah idaman,…. wellcome rumah Barbie…
Beginilah nasib kuliah di Univesitas ranking 62 dunia, udah nyari nilai susah, internetnya juga susah, kuliahnya ngebosenin…Eh.. gak cukup dengan itu saja,… ternyata gue juga gak boleh nyari kerja sambilan. Nasib…nasib…
Kesimpulan suci dari penderitaan tanpa henti ini adalah: buat situ yang ke disuruh sekolah Australia pake duit beasiswa dan punya hidden agenda (yang kadang jadi tujuan utama) buat nyari duit, JANGAN pilih universitas yang ini, yang ini, yang ini, yang ini, yang ini, yang ini, yang ini, dan yang ini… Kalo, nggak situ bakal nyesel seumur hidup… tujuh turunan….
Padahal, sebagai pekerja siap pakai di bidang kerja apa pun, gue bisa (kurs hari ini, 22/03/2008, katanya kanggaru AUD$ 1 = Rp 8.250,-) :
Jadi, tukang junk mail. Yang ini kerjaannya nganterin majalah iklan, selebaran, pamflet, flyer supermarket, dll. Per 300 eksemplar (yang berarti buat 300 rumah), kerja beginian dibayar $23, per minggu. Seminggu cuma kerja sekali.
Penjaga toko, walau kemungkinannya agak kecil mengingat penampilan yang tidak meyakinkan, dan, yang paling penting, kemampuan bahasa Inggris yang kacau beliau tidak memenuhi standar. Kerja beginian biasanya sekitar 3 jam pe hari, dibayar $12-15 per jam.
Cleaning service di gedung-gedung, kerjanya bersih-bersih di gedung-gedung. Kerja beginian biasanya sekitar 3 jam pe hari, dibayar $13-15 per jam. Repotnya kerja beginian biasanya kalo gak malem-malem ya pagi-pagi subuh, jadi musti punya mobil sendiri, kalo nggak bisa berakhir kayak gini.
Cuci mobil, kerjanya ya nyuci mobil orang. Bayarannya diitung per mobil, berapa persisnya gak tau cuma kayaknya gak jauh beda sama kerja yang laen. Gak terlalu minat soalnya kerjanya harus malem, dan dingin lah…
Masang tenda. Di Adelaide sering ada festival - festival kesenian, budaya, dll. makanya slogan SA itu The Festival State. Nah, pas acara beginian lah gue beraksi, masang-masang tenda. Kerjaan beginian juga dibayar $12 -15 per jam.
Kebun strawberry, kerjaannya ya metikin strawberry yang udah mateng. Ini adalah kerjaan favorit mahasiswa ADS asal Indonesia di Adelaide, khususon lagi mahasiswa ADS asal Indonesia di Flinders University. Bayarannya diitung per keranjang, $2,5 per keranjang. Pemetik strawberry pemula biasanya cukup dengan 38 - 45 keranjang per hari, plus sakit pinggang. Pemetik strawberry ahli bisa dapet 90 - 120 keranjang per hari, tanpa sakit pinggang. Repotnya kerja strawberry ini adalah kita musti punya mobil buat nyampe ke kebun (gak ada bus umum yang jurusannya ke kebun strawberry, tentunya) atau kalo nggak ya punya temen yang bersedia ngajak kita.
Kebun anggur, kerjanya metik anggur yang udah mateng atau ngebersihin pohon anggur. Kerja beginian rada mengundang kontroversi di kalangan mahasiswa Indonesia. Sebagian menentang habis-habisan dan menghukumi haram kerja beginian karena sebagian besar anggur yang dipetik emang buat memproduksi wine. Sebagian lagi agak ragu dengan hukumnya, tapi dengan bayangan dolar menari di depan mata, akhirnya dateng juga ke kebun anggur, demi $12 - 15 per jam di kebun anggur.

MANAJEMEN PON XVIII

Lilianto ApriadiINI PON, BUKAN KLIWONKamis, 10 Juli 2008 pukul 13:6:21 WIB
Hitung-hitungan makna hari bagi orang Jawa, Kliwon memiliki arti tersendiri. Bahkan sering dibikin makna untuk menunjukkan suasana menakutkan. Berbeda dengan Pon, ia kalah ”ngetop” dibanding Kliwon. Nah, PON yang sedang berlangsung di Kalimantan Timur sekarang ini juga berjalan adem ayem saja.Tidak ada judul film ”Malam Jumat Pon”, tapi yang ada ”Malam Jumat Kliwon”. Di antara makna hari, Kliwon memang yang paling sering digunakan dalam cerita-cerita fiksi atau pembicaraan sehari-hari. Maka seperti Pon dalam makna hari, PON yang sedang berlangsung di Kalimantan Timur juga kurang menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Padahal PON yang satu ini merupakan ajang adu prestasi atlet-atlet Indonesia.Dalam acara pembukaan Sabtu (5/7), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malah menyebut kalau PON XVII itu diharapkan menjadi kebangkitan olahraga Indonesia. Hal itu dikaitkan dengan peringatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei 2008. Bawahan Sang Presiden, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault melakukan promosi berkali-kali lewat layar televisi, mendengungkan bahwa kita sedang mempunyai hajat besar olahraga di Kaltim itu. Sama dengan Presidennya, PON tahun ini dianggap sebagai kebangkitan olahraga Indonesia.Wealah, walau diagung-agungkan demikian gede, tanyakan saja pada Tukijo pedagang gorengan di bilangan Kranggan Cileungsi Jawa Barat. Ia kagak tahu adanya PON.”Tapi, kalau yang kemarin Piala Eropa yang jadi juara Spanyol, saya nonton, Om!” katanya.Mungkin bertanya kepada Tukijo salah alamat. Di saat dampak kenaikan BBM demikian dahsyat barangkali Tukijo malas memperhatikan hal lain kecuali meningkatkan jualannya agar ludes setiap harinya. Baiklah, tanya juga aksi para penggila olahraga di Senayan yang sering berolahraga. Mereka rata-rata tidak mempedulikan PON. Begitu pula dengan para pemasang iklan yang selalu diburu oleh media massa agar menyemarakkan liputannya dengan klien-kliennya. Ternyata sepi. Halaman-halaman koran maupun tabloid yang diisi oleh liputan PON kosong melompong iklannya. Kalah dari liputan Piala Eropa lalu.Tapi jangan tanyakan betapa pentingnya PON buat Christopher Rungkat, petenis junior kita yang bulan lalu sukses menjadi juara ganda putra berpasangan dengan Henri Kontinen dari Finlandia di turnamen akbar Prancis Terbuka. Saking pentingnya dengan PON, pada Sabtu (5/7) lalu ia harus mengundurkan diri dari arena Wimbledon Junior, satu dari empat turnamen tingkat grand slam yang selalu diincar oleh setiap petenis di planet ini. Ia harus mundur di babak pertama dan meninggalkan rekan gandanya, Mbonisi Ndimande dari Zimbabwe saat kedudukan 7-6 (6).Tindakan Cristo itu sangat disesalkan, bahkan bisa disebut sebagai memalukan. Sebagai atlet yang sedang menuju ke arah profesional, seharusnya Cristo memiliki manajemen diri. Kok turnamen sebesar Wimbledon dikalahkan oleh PON? Alasan bahwa jadwal bentrok, rasanya sulit diterima. Jadwal PON sudah ada beberapa bulan lalu, begitu pula dengan jadwal Wimbledon. Lebih baik tidak ikut serta dari pada meninggalkan rekan petenis negara lain dan merugikan penyelenggaraan kelas dunia. Lebih ironis lagi karena hal itu dilakukan oleh atlet berusia muda.Apalah arti bonus ratusan juta rupiah dari daerah peserta PON dibanding pengalaman berharga di arena besar itu? Apalagi buat petenis berusia 18 tahun ini, pembinaan mental dan fisik di arena sebesar itu sangat menguntungkan dan sulit ditukar oleh uang. Cristo...Cristo... Siapa yang mengajarimu berlaku negatif seperti itu?

MANAJEMEN PERTAMINA

PT PERTAMINA UP IV CILACAP STUDI BANDING KEARSIPAN DI ARSIP UNIVERSITAS UGM
31 Maret 2008
Newsletter Edisi Februari 2008
Manajemen PT Pertamina Unit Pengolah IV Cilacap mempunyai kepedulian terhadap menumpuknya arsip tak teratur di kantor, kesulitan menemukan kembali arsip penting, serta arsip-arsip belum dikelola sesuai tata kearsipan yang benar. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan terjadi hilangnya arsip bernilai guna tinggi yang amat berharga bagi penelitian dan pengembangan PT Pertamina UP IV Cilacap di masa mendatang.Sehubungan dengan permasalahan di atas, PT Pertamina Unit Pengolah IV Cilacap memutuskan untuk melaksanakan studi banding dalam hal tata pengelolaan kearsipan. Sesuai arahan pimpinan, maka diputuskan untuk studi banding tentang pengelolaan kearsipan di Arsip Universitas UGM. Mulyono Basuki sebagai Manager SDM didampingi Zaini Arifin, Sutopo Teguh Wiyono dan Anwar Haryanto dari Bagian Organisasi Prosedur dan Mutu serta Ida Syahrida dari Bagian Sekretariat, hari Senin 17 Desember 2007 berkunjung di Arsip Universitas UGM.Tim dari Pertamina ini bertekad untuk mengfungsikan PATP (Pedoman Administrasi Terpadu Pertamina), JRA (Jadwal Retensi Arsip) serta memanfaatkan berbagai sarana yang telah ada, seperti: rool o’pack, rak arsip dan lain-lain, disamping akan membekali para pengelola arsip dengan berbagai ilmu pengetahuan terkait. Diakui juga bahwa kebangkitan penanganan arsip di PT Pertamina UP IV Cilacap juga dikarenakan adanya tuntutan untuk dapat mengikuti ISO harus mempunyai bukti data penanganan arsip vital dengan baik.Harapan studi banding di Arsip Universitas UGM ini selain berkeinginan mendapatkan pengalaman dalam hal: membentuk team work yang tepat, cara pembekalan bagi pengelola arsip yang efektif dan efisien, juga mengetahui Struktur Organisasi Arsip Universitas UGM. Disamping itu juga bisa melihat langsung bagaimana teknik pemberkasan arsip, penataan arsip, penempatan serta perawatan arsip vital dan statis, termasuk inovasi pengelolaan arsip dalam alih media.Tim studi banding dari Pertamina ini menyatakan terkesan dengan Arsip Universitas UGM yang dengan keterbatasan sarana dan prasarana dapat mengelola arsip dengan baik, sehingga arsip-arsip yang bernilai guna tinggi dapat terselamatkan. (zud)

manajemen stikom antar bangsa

Konon sebelum rektor yang sekarang Bp Sulistiyo M.PD, IKIP adalah perguruan swasta yang kecil karena hanya menempati sebuah bangunan saja di Jl Lingga Semarang, tapi itu dulu, jika Alumni IKIP tahun 1990-an melihat IKIP sekarang pasti akan tercengang, IKIP sekarang sudah sangat besar, mahasiswanya pun ribuan. Ketika aku tanya salah satu anak kos yang ada di kampungku berapa biaya satu semester, dia menjawab, semua bersih sekitar 1.200.000 sudah termasuk uang gedung SPP, kesehatan, majalah kampus, perpustakaan, termasuk SKS yang 1 SKS bisa sampai 25-30.000 gitu (aku kurang begitu yakin dengan jumlah angkanya).Pada waktu dilantik oleh Pak Sulistiyo, IKIP kemudian membeli sebuah bangunan SD di sebelah timurnya kemudian mendirikan gedung empat lantai yang cukup luas dengan halaman parkirnya. Setelah itu kemudian Ia membangun lagi dengan membeli tanah didepannya untuk dijadikan khusus untuk perpustakaan, tahun ini, IKIP juga berhasil membeli sebuah tanah tepat di Jl sidodadi timur untuk dijadikan ruang-ruang kelas yang nantinya untuk menampung mahasiswanya yang tak memiliki kelas, sehingga IKIP menyewa kelas di STM 5 dan sebuah SD PGRI di Jl Barito. Bahkan untuk jurusan bahasa Inggrisnya ada yang dipindahkan ke sebuah hotel di Adem ayem.Perkembangan IKIP tentu sangat mencengangkan sekali, ini bukan sesuatu yang mengagetkan, karena memang pendapatan IKIP sangat besar sekali. Kalau boleh dibilang IKIP menerapkan manajemen yang sangat bagus, apalagi untuk jurusan yang saat ini sedang dikembangkan PGSD sekali masuk 500 mahasiswa bisa terjaring, hebatnya lagi, Ia sengaja menutup PGSD yang hanya D2, untuk kemudian membukanya lagi menjadi jurusan S1, ini kan sebuah strategi yang jitu, selain bisa menjaring alumninya yang belum mencapai status S1, setidaknya IKIP bisa mendulang 1,8 juta guru yang minimal harus S1, dari sini IKIP bisa bermain-main dan mengembangkan sayap bisnisnya. Lahirnya UU Guru dan Dosen, yang mewajibkan Guru berpendidikan minimal S1, memiliki sertifikasi guru, di satu sisi memberi angin segar, tetapi di sisi lain juga menguntungkan IKIP, sebab IKIP selain Unnes, punya legitimasi untuk melakukan itu semuaData dan informasi yang aku peroleh ketika aku mengatakan ini semua berdasarkan cerita dari tetanggaku, ada yang jadi satpam, ada yang bekerja di tata usaha, ada pula mahasiswanya sendiri

manajemen perguruan tinggi bandung

Konon sebelum rektor yang sekarang Bp Sulistiyo M.PD, IKIP adalah perguruan swasta yang kecil karena hanya menempati sebuah bangunan saja di Jl Lingga Semarang, tapi itu dulu, jika Alumni IKIP tahun 1990-an melihat IKIP sekarang pasti akan tercengang, IKIP sekarang sudah sangat besar, mahasiswanya pun ribuan. Ketika aku tanya salah satu anak kos yang ada di kampungku berapa biaya satu semester, dia menjawab, semua bersih sekitar 1.200.000 sudah termasuk uang gedung SPP, kesehatan, majalah kampus, perpustakaan, termasuk SKS yang 1 SKS bisa sampai 25-30.000 gitu (aku kurang begitu yakin dengan jumlah angkanya).Pada waktu dilantik oleh Pak Sulistiyo, IKIP kemudian membeli sebuah bangunan SD di sebelah timurnya kemudian mendirikan gedung empat lantai yang cukup luas dengan halaman parkirnya. Setelah itu kemudian Ia membangun lagi dengan membeli tanah didepannya untuk dijadikan khusus untuk perpustakaan, tahun ini, IKIP juga berhasil membeli sebuah tanah tepat di Jl sidodadi timur untuk dijadikan ruang-ruang kelas yang nantinya untuk menampung mahasiswanya yang tak memiliki kelas, sehingga IKIP menyewa kelas di STM 5 dan sebuah SD PGRI di Jl Barito. Bahkan untuk jurusan bahasa Inggrisnya ada yang dipindahkan ke sebuah hotel di Adem ayem.Perkembangan IKIP tentu sangat mencengangkan sekali, ini bukan sesuatu yang mengagetkan, karena memang pendapatan IKIP sangat besar sekali. Kalau boleh dibilang IKIP menerapkan manajemen yang sangat bagus, apalagi untuk jurusan yang saat ini sedang dikembangkan PGSD sekali masuk 500 mahasiswa bisa terjaring, hebatnya lagi, Ia sengaja menutup PGSD yang hanya D2, untuk kemudian membukanya lagi menjadi jurusan S1, ini kan sebuah strategi yang jitu, selain bisa menjaring alumninya yang belum mencapai status S1, setidaknya IKIP bisa mendulang 1,8 juta guru yang minimal harus S1, dari sini IKIP bisa bermain-main dan mengembangkan sayap bisnisnya. Lahirnya UU Guru dan Dosen, yang mewajibkan Guru berpendidikan minimal S1, memiliki sertifikasi guru, di satu sisi memberi angin segar, tetapi di sisi lain juga menguntungkan IKIP, sebab IKIP selain Unnes, punya legitimasi untuk melakukan itu semuaData dan informasi yang aku peroleh ketika aku mengatakan ini semua berdasarkan cerita dari tetanggaku, ada yang jadi satpam, ada yang bekerja di tata usaha, ada pula mahasiswanya sendiri

arsip manajemen UNMUL

Rektor Unmul Bentuk Satuan Pengendalian Internal (SPI)
SAMARINDA, Humas Unmul - KOMITMEN Rektor Unmul Prof. Dr. Ariffien Bratawinata untuk terus membenahi manajemen internal di institusinya terus diupayakan. Salah satunya dengan membentuk Satuan Pengendalian Internal (SPI) di Unmul yang bertugas melakukan audit dan akuntabilitas internal di lingkungan Unmul. "Mereka akan bertugas melakukan audit internal bidang akademik, bidang keuangan, serta bidang kepegawaian," ungkapnya di sela acara pelantikan Tim SPI di Rektorat Unmul, Senin (28/1).
Hasil temuan dari Tim SPI nanti, menurut Ariffien, akan sangat membantu Unmul dalam pengambilan kebijakan. Selain itu Tim SPI turut membantu tugas Inspektorat Jenderal (Itjen) Depdiknas yang setiap tahunnya memantau manajemen keuangan, akademik, dan kepegawaian. "Jadi sifatnya komplementer, saling melengkapi," ungkap Ariffien.
Ketua SPI Prof. Waris beserta segenap jajarannya mulai aktif mensosialisasikan kinerja dan urgensi SPI kepada unit kerja di Unmul. Beberapa nama yang mengisi struktur SPI di antaranya Prof. H. A. Waris, SE, Jamaluddin MD, M.Si, Ak, Annisa Abu Bakar Lahjie, MSi., Ak, Dr. Krishna Purnawan Candra, dan Iwan Suyatna, M.Sc, DEA.
Secara konseptual, kata Waris, tujuan SPI adalah internal control system mulai dari tahap planning sampai output. "Kontrol secara internal terhadap suatu organisasi mutlak diperlukan. Itulah tugas SPI," kata Waris dalam sosialisasi SPI di Ruang Rapat Lantai III Rektorat Unmul, awal Maret lalu. "SPI nantinya akan menilai secara obyektif kinerja unit-unit yang ada di Unmul," ungkap Waris.
Eksistensi SPI memiliki dasar hukum yang jelas. Di antaranya Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004, UU Nomor 15 Tahun 2004, juga Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006. Konteks SPI diutamakan untuk mencegah adanya penyalahgunaan wewenang, menertiban sistem penyelenggaraan keuangan negara, efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan, serta optimalisasi organisasi, kebijakan, dan prosedur personalia di lingkungan institusi pemerintah. "Dalam menjalankan tugasnya, SPI bertanggungjawab kepada Rektor Unmul," ungkap Waris.

ASMI CINTA LINGKUNGAN

ASMI CINTA LINGKUNGAN
Pendidikan Lingkungan Sangat Relevan di Balikpapan

Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian ASMI AIRLNGGA BALIKPAPAN.Nama & E-mail (Penulis): Agus salimSaya Mahasiswa diASMI AIRLANGGA Tanggal: 16 Juli 2008Judul Artikel : Pendidikan Lingkungan Sangat Relevan di BalikpapanTopik:Asmi Cinta Lingkungan
Artikel:
Asmi Cinta LingkunganDengan dasar pemikiran bahwa kurangnya pendidikan lingkungan, atau kurang sadarnya atas segala aktivitas manusia terhadap lingkungan sekitarnya, itu merupakan suatu fenomena yang tidak kita sadari selama ini, merupakan suatu keprihatinan bagi kita semua, kapan kita semua sadar dan cinta terhadap lingkungan kita sendiri. Lalu kalau nenek moyang kita mengatakan bahwa alam ini sebagai Ibu Pertiwi, tega-kah kita merusak ibu kita sendiri?
Dengan memberikan pendidikan lingkungan sedini mungkin bagi anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD, SLTP dan SLTA, yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka, merupakan suatu solusi yang mungkin nantinya timbul kader-kader lingkungan yang cinta terhadap lingkungannya dan senantiasa selalu menjaga lingkungan sekitarnya tetap lestari.
Saya Agus Salim setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah .

ARTIKEL POLITIK

Artikel Politik Indonesia
Pengamat Pesimistis Pencalonan Prabowo di 2009
in artikel, berita, pemilu 2009, politik with 1 CommentTags: Add new tag, pemilu 2009, politik
Keinginan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang ingin mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2009, dinilai sebelah mata oleh sejumlah orang. Bahkan, pengamat politik UI Amir Santoso pesimistis dengan ketokohan Prabowo.
“Pesimistis. Apalagi Gerindra itu merupakan partai baru,” kata Amir di Jakarta, Selasa (15/7/2008).
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan pihaknya optimistis dengan bergabungnya Prabowo. Dia menilai sosok Prabowo adalah sosok yang dikagumi masyarakat dan dianggap menjadi figur yang tepat untuk kondisi bangsa sekarang ini
Artikel Politik Indonesia
Pengamat Pesimistis Pencalonan Prabowo di 2009
in artikel, berita, pemilu 2009, politik with 1 CommentTags: Add new tag, pemilu 2009, politik
Keinginan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang ingin mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2009, dinilai sebelah mata oleh sejumlah orang. Bahkan, pengamat politik UI Amir Santoso pesimistis dengan ketokohan Prabowo.
“Pesimistis. Apalagi Gerindra itu merupakan partai baru,” kata Amir di Jakarta, Selasa (15/7/2008).
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan pihaknya optimistis dengan bergabungnya Prabowo. Dia menilai sosok Prabowo adalah sosok yang dikagumi masyarakat dan dianggap menjadi figur yang tepat untuk kondisi bangsa sekarang ini
Penetapan Parpol Peserta Pemilu Baru Titik Awal
in artikel, berita, partai politik, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, partai politik, politik
Penetapan 34 partai politik peserta Pemilihan Umum 2009 yang berjalan relatif tanpa ”gejolak” harus dilihat sekadar titik awal tahapan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Masih banyak tumpukan tugas berat bagi Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Anggota Komisi II DPR, Jazuli Juwaini (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Banten II), di Jakarta, Sabtu (12/7), menyebutkan, verifikasi dan penetapan parpol peserta pemilu baru satu tahapan penting saja karena masih panjang tahapan yang mesti digelar KPU. Karena itu, penyiapan peraturan pelaksanaan berikut sosialisasinya mesti dilakukan secara intensif. Dalam hal sosialisasi, kerja sama dengan parpol tak bisa diabaikan. Terlebih jika peraturan tersebut berkait dengan ”nasib” parpol, seperti soal validitas data pemilih dan implikasi pemberlakuan parliamentary threshold. Jangan sampai muncul masalah di kemudian hari hanya karena terbatasnya sosialisasi dan misinterpretasi atas sebuah ketentuan.
Jazuli menekankan soal data pemilih. Akurasi sangat diperlukan, jangan sampai ada warga negara yang kehilangan haknya hanya akibat kekacauan pendataan. Berdemokrasi hanya sekadar wacana jika tidak ada penghargaan atas suara rakyat.
Sebelumnya, Ketua Panitia Khusus RUU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan (Fraksi Partai Golkar, Jawa Barat II) mengingatkan agenda penting KPU berupa penetapan daerah pemilihan anggota DPRD, khususnya untuk kabupaten/kota yang penduduknya lebih dari 1 juta jiwa. Berdasarkan UU No 10/2008, jumlah kursi DPRD kabupaten/kota bersangkutan menjadi 50 kursi dari sebelumnya pada Pemilu 2004 hanya 45 kursi. KPU mesti memetakan daerah pemilihan anggota DPRD untuk daerah pemekaran yang terbentuk setelah Pemilu 2004.
Kritis
Di tengah-tengah proses pengenalan dan sosialisasi partai peserta pemilu, masyarakat pemilih harus memperlihatkan sikap kritis. Dihubungi pada Minggu, dosen Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Saldi Isra, mengatakan, pemilih harus mulai berani menunjukkan kebosanan mereka kepada partai-partai.
”Tidak usah dulu datang pada acara-acara temu partai, sampai partai tersebut betul-betul menunjukkan niat baik bahwa mereka tidak hanya semata-mata merebut kekuasaan,” kata Saldi Isra.
Di posisi itu, tutur Saldi, masyarakat dapat menuntut partai untuk menunjukkan sumbangan konkret mereka selama ini. Para tokoh masyarakat dapat menjadi panutan dari sikap tersebut.
”Sejak awal, mereka yang selama ini menjadi panutan masyarakat dapat menolak tawaran atau bujuk rayu partai politik yang memang tidak layak,” kata Saldi Isra.
Organisasi sipil
Dihubungi secara terpisah, mantan Direktur Eksekutif Walhi Chalid Muhammad mengatakan, organisasi sipil dapat membantu masyarakat untuk membangun sikap kritis itu. Selain lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan dan kampus adalah lembaga lain yang dapat melakukannya.
Golkar Ditentukan Akbar, Prabowo Keluar Tak Masalah
in artikel, berita, partai politik, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, politik, partai politik
Beberapa pihak menilai, keluarnya Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto dari Partai Golkar akan membuat perolehan suara partai pimpinan Jusuf Kalla itu jeblok.
Namun pengamat politik Andrinof Chaniago berpendapat, Prabowo tidak memiliki pengaruh banyak dalam partai berlambang pohon beringin itu. “Nggak ada pengaruhnya. Ada, atau nggak ada Prabowo nggak ngaruh,” kata Andrinof kepada Gold News, Senin (14/7/2008).
Menurut Andrinof, yang berpengaruh di Golkar adalah Akbar Tandjung. “Walaupun Golkar basisnya majemuk dan mesin partai terus bergerak, tapi tetap penggeraknya adalah Akbar,” kata Andrinof.
Buktinya, kata Andrinof, setelah Akbar tidak lagi menjadi Ketua Umum partai beringin itu, Golkar hampir selalu keok dalam pilkada. “Kan banyak yang kalah di pilkada,” ujarnya.
Selama ini, lanjut dosen di Universitas Indonesia ini, Jusuf Kalla sebagai ketua umum Golkar hanya memberi arahan saja. Sementara itu Agung Laksono, lebih disibukkan urusan politik di DPR.
Setelah keluar dari Golkar, Prabowo siap menjadi capres 2009 bersama partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pria yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat (Wanhat) DPP Partai Golkar segera mendeklarasikan diri sebagai capres.
Presiden Perlu Dukung Pemberantasan Korupsi
in artikel, berita, pemerintahan indonesia, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, pemerintahan indonesia, politik
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu memberikan dukungan politik terhadap gerakan pemberantasan korupsi. Gerakan pemberantasan korupsi yang selama ini dimotori Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dinilai tidak akan mampu menyentuh para ”godfather” atau koruptor kakap, apalagi tanpa mendapat dukungan Presiden.
Demikian kesimpulan dalam diskusi dengan pembicara Ketua Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada Denny Indrayana bertema ”Demokrasi dan Pemberantasan Korupsi” yang diselenggarakan Sekolah Demokrasi Banyuasin, Minggu (13/7) di Palembang, Sumatera Selatan.
Denny menuturkan, dibandingkan presiden sebelumnya, Yudhoyono lebih baik dalam hal pemberantasan korupsi. Namun, ia belum memimpin langsung gerakan pemberantasan korupsi.
Menurut Denny, sekarang yang terjadi adalah peningkatan pemberantasan korupsi oleh KPK sebagai lembaga negara independen. Peningkatan pemberantasan korupsi belum dilakukan lembaga negara di bawah Presiden, seperti kejaksaan. Justru aparat kejaksaan yang ditangkap KPK.
”Untuk memberantas korupsi, Presiden harus mendorong KPK supaya menangkap para ’godfather’. Dorongan itu memang memerlukan political will yang sumber utamanya pada Presiden. Dengan demikian, KPK memiliki tameng jika para ’godfather’ menyerang balik,” ujarnya.
Para ”godfather” tersebut, ujar Denny, berada di empat pilar korupsi, yaitu di lingkungan istana (korupsi di lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif), Cendana (kasus korupsi masa lalu), senjata (korupsi di lingkungan militer), dan pengusaha.
Wapres Usulkan KPU Verifikasi 9 Parpol
in artikel, berita, partai politik, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, partai politik, politik
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Jumat (11/7), mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi kembali terhadap sembilan partai politik yang tidak mengantungi angka 3 persen perolehan suara (electoral threshold) pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan pasal 316 huruf d UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota dan DPD.
Usulan Wapres Kalla disampaikan kembali oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadyah M Izzul Muslimin kepada pers, seusai bersama pengurus PP Pemuda Muhammadyah lainnya menemui Wapres Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat pagi. “Kalau KPU berkenan, Wapres Kalla mengusulkan agar sembilan parpol yang terkait dengan putusan MK kemarin itu, dilakukan verifikasi sambil menjalankan proses pemilu berikutnya. Jadi, solusi yang diusulkan Wapres, yaitu mereka diberi kesempatan tanpa harus mengganggu proses pemilu,” tandas Izzul.
Namun, saat ditanya apakah Wapres Kalla juga menyinggung terhadap tahapan penetapan nomor peserta pemilu yang sudah dilakukan KPU atas 34 parpol sebelumnya, seperti dimungkinkannya kocok ulang terhadap peserta pemilu yang telah dilakukan, Izzul mengatakan Wapres tidak menyinggungnya. “Tidak, Wapres hanya mengusulkan jika KPU berkenan diberi kesempatan,” lajut Izzul.
Dengan putusan MK kemarin, sembilan parpol yang menggugat lewat MK karena tidak mencapai perolehan suara 3 persen dalam pemilu 2004, dinyatakan bisa ikut dalam pemilu. Padahal, sembilan parpol itu sebagian ada yang lolos dan sebagian tidak lolos verifikasi lalu. KPU juga sudah menetapkan nomor urut peserta pemilu dua hari yang lalu. Sembilan parpol itu adalah Partai Bintang Reformasi, Partai Damai Sejahtera, Partai Bulan Bintang, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa, PNI Marhaenis, Partai Keadilan dan Kesatuan Bangsa, serta Partai Penegak Demokrasi Indonesia.
Masuknya Calon Partai Politik Mengundang Malafungsi DPD
in artikel, berita, partai politik, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, partai politik, politik
Banyaknya anggota dan tokoh partai politik yang ingin menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah dalam Pemilu 2009 dinilai mengkhawatirkan. Hadirnya calon dari parpol kemungkinan besar akan menimbulkan masalah dalam mekanisme kerja operasional DPD ke depan.
Hal itu diungkapkan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, Kamis (10/7) di Jakarta. Kehadiran calon anggota DPD dari parpol dinilai tidak sesuai dengan semangat awal pembentukan DPD.
DPD dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan daerah. Kehadiran calon dari parpol diyakini akan membuat DPD berada di bawah bayang-bayang kepentingan parpol dan tidak menjadi mitra sejajar sebagai sesama lembaga legislatif. Akibatnya, kepentingan daerah dipastikan akan terabaikan. ”Jika calon dari partai politik menguasai DPD, dipastikan akan terjadi friksi dengan anggota DPD yang berasal dari jalur nonpartai politik. Hal ini akan membuat DPD mengalami malafungsi,” katanya.
Saat ini sejumlah anggota DPD lama dan calon anggota DPD dari partai politik telah mengambil formulir pendaftaran calon anggota DPD untuk Pemilu 2009. Jika mereka sama-sama berhasil dalam pemilu DPD, dipastikan akan muncul konflik antarsesama anggota DPD karena perbedaan kepentingan
50 Persen Parpol Diperkirakan Tidak Lulus Verifikasi
in artikel, berita, partai politik, politik with 0 CommentsTags: Add new tag, partai politik, politik
Sekitar 50 persen dari 35 partai politik (parpol) calon peserta Pemilu 2009 diperkirakan tidak lulus verifikasi faktual, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshari.
“Banyak parpol yang tidak lulus verifikasi, kepastiannya saya tidak tahu. Diperkirakan 50 persen dari 35 parpol yang diverifikasi faktual,” katanya dalam acara peluncuran dan sosialisasi Pemilu 2009 di Maghligai Pancasila, Banjarmasin, Kalsel, Senin.
KPU rencananya akan mengumumkan parpol yang lolos verifikasi faktual dan sekaligus akan menjadi peserta Pemilu 2009 pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB atau 23.00 WIB.
Menurut dia, banyaknya parpol yang tidak lulus verifikasi faktual itu karena tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, di antaranya, keanggotaanya fiktif dan tidak memiliki kantor.
Bahkan, katanya, ditemukan satu rumah terdapat lima orang, yang kelimanya merupakan ketua parpol dan kelimanya berkantor di rumah tersebut.
Sebelumnya, KPU telah menetapkan sebanyak 51 parpol lolos verifikasi administrasi untuk mengikuti Pemilu 2009.
Ke-51 partai tersebut terdiri dari 16 parpol yang dipastikan lolos karena telah memiliki kursi di DPR dan sisanya merupakan parpol baru.
Jika parpol yang lolos verifikasi faktual sebesar 50 persen, maka berarti peserta Pemilu 2009 mendatang jumlahnya tidak kurang dari 30 parpol. Pada Pemilu 2004 lalu, jumlah peserta pemilu sebanyak 24 parpol.
Rencananya, KPU akan mengumumkan peserta Pemilu 2009 dan menetapkan nomor urut partai pada Rabu (9/7).

a

Satu Orang Satu Pohon

Satu Orang Satu Pohon(Published - Pikiran Rakyat, 23 Juli 2006)
Ada yang tidak beres dalam perjalanan saya menuju Jakarta. Di sepanjang jalan menuju gerbang tol Pasteur, saya melihat pokok-pokok palem dalam kondisi terpotong-potong, tersusun rapi di sana-sini, apakah ini jualan khas Bandung yang paling baru? Sayup, mulai terdengar bunyi mesin gergaji. Barulah saya tersadar. Sedang dilakukan penebangan pohon rupanya. Dari diameter batangnya, saya tahu pohon-pohon itu bukan anak kemarin sore. Mungkin umurnya lebih tua atau seumur saya. Pohon palem memang pernah jadi hallmark Jalan Pasteur, tapi tidak lagi. Setidaknya sejak hari itu. Hallmark Pasteur hari ini adalah jalan layang, Giant, BTC, Grand Aquila, dan kemacetan luar biasa.
Bukan yang pertama kali penebangan besar-besaran atas pohon-pohon besar dilakukan di kota kita. Seribu bibit jengkol pernah dipancangkan sebagai tanda protes saat pohon-pohon raksasa di Jalan Prabudimuntur habis ditebangi. Jalan Suci yang dulu teduh juga sekarang gersang. Kita menjerit sekaligus tak berdaya. Bukankah harus ada harga yang dibayar demi pembangunan dan kemakmuran Bandung? Demi jumlah penduduknya yang membuncah? Demi kendaraan yang terus membeludak? Demi mobil plat asing yang menggelontori jalanan setiap akhir pekan? Beda dengan sebagian warganya, pohon tidak akan protes sekalipun ratusan tahun hidupnya disudahi dalam tempo sepekan. Pastinya lebih mudah menebang pohon daripada menyumpal mulut orang.
Seorang arsitek legendaris Bandung pernah berkata, lebih baik ia memeras otak untuk mendesain sesuai kondisi alam ketimbang harus menebang satu pohon saja, karena bangunan dapat dibangun dan diruntuhkan dalam sekejap, tapi pohon membutuhkan puluhan tahun untuk tumbuh sama besar. Sayangnya, pembangunan kota ini tidak dilakukan dengan paham yang sama. Para pemimpin dan perencana kota ini lupa, ukuran keberhasilan sebuah kota bukan kemakmuran dadakan dan musiman, melainkan usaha panjang dan menyicil agar kota ini punya lifetime sustainability sebagai tempat hidup yang layak dan sehat bagi penghuninya.
Bandung pernah mengeluh kekurangan 650.000 pohon, tapi di tangannya tergenggam gergaji yang terus menebang. Tidakkah ini aneh? Tak heran, rakyat makin seenaknya, yang penting dagang dan makmur. Bukankah itu contoh yang mereka dapat? Yang penting proyek ‘basah’ dan kocek tambah tebal. Proyek hijau mana ada duitnya, malah keluar duit. Lebih baik ACC pembuatan mall atau trade centre. Menjadi kota metropolis seolah-olah pilihan tunggal. Kita tidak sanggup berhenti sejenak dan berpikir, adakah identitas lain, yang mungkin lebih baik dan lebih bijak, dari sekadar menjadi metropolitan baru?
Saya percaya perubahan bisa dilakukan dari rumah sendiri, tanpa harus tunggu siapa-siapa. Jika kita percaya dan prihatin Bandung kekurangan pohon, berbuatlah sesuatu. Kita bisa mulai dengan Gerakan Satu Orang Satu Pohon. Hitung jumlah penghuni rumah Anda dan tanamlah pohon sebanyak itu. Tak adanya pekarangan bukan masalah, kita bisa pakai pot, ember bekas, dsb. Mereka yang punya lahan lebih bisa menanam jumlah yang lebih juga. Anggaplah itu sebagai amal baik Anda bagi mereka yang tak bisa atau tak mau menanam. Pesan moralnya sederhana, kita bertanggung jawab atas suplai oksigen masing-masing. Jika pemerintah kota ini tak bisa memberi kita paru-paru kota yang layak, tak mampu membangun tanpa menebang pohon, mari perkaya oksigen kita dengan menanam sendiri.
Ajarkan ini kepada anak-anak kita. Tumbuhkan sentimen mereka pada kehidupan hijau. Bukan saja anak kucing yang bisa jadi peliharaan lucu, mereka juga bisa punya pohon peliharaan yang terus menemani mereka hingga jadi orang tua. Mertua saya punya impian itu. Di depan rumah yang baru kami huni, ia menanam puluhan tanaman kopi. Beliau berharap cucunya kelak akan melihat cantiknya pohon kopi, dengan atau tanpa dirinya. Sentimen sederhananya tidak hanya membantu merimbunkan Bukit Ligar yang gersang, ia juga telah membuat hallmark memori, antara dia dan cucunya, lewat pohon kopi.
Kota ini boleh jadi amnesia. Demi wajahnya yang baru (dan tak cantik), Bandung memutus hubungan dengan sekian ratus pohon yang menyimpan tak terhitung banyaknya memori. Kota ini boleh jadi menggersang. Jumlah taman bisa dihitung jari, kondisinya tak menarik pula. Namun mereka yang hidup di kota ini bisa memilih bangun dan tak ikut amnesia. Hati mereka bisa dijaga agar tidak ikut gersang. Rumah kita masih bisa dirimbunkan dengan pohon dan aneka tanaman. Besok, atau lusa, siapa tahu? Bandung tak hanya beroleh 650.000 pohon baru, melainkan jutaan pohon dari warganya yang tidak memilih diam.

Senin, 14 Juli 2008

kesehatan gigi


Dari beberapa pertanyaan yang masuk sering menanyakan mengapa sakit saat sibungsu tumbuh, apa memang harus sakit? Kebanyakan memang terasa sakit namun mengapa gigi bungsu harus tumbuh kalau hanya untuk membuat masalah. Mari kita bersama-sama menelusuri jejak langkah si bungsu yang selalau dipermasalahkan ini.
Pertumbuhan atau kemunculan gigi bungsu yang dalam dunia kedokteran gigi sering disebut dengan dens molaris inferior tertius atau molar ketiga ini memang kerap memberikan rasa sakit yang sangat menggangu aktifitas kita. Beberapa dari kita mungkin kurang paham akan gigi bungsu ini. mungkin saya dapet menjelaskan sedikit mengenai gigi bungsu ini.

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang muncul pada usia sekitar 18-20 tahun.

Gigi bungsu termasuk dalam kategori struktur vestigial, yaitu struktur yang fungsi awalnya menjadi hilang atau berkurang sejalan dengan evolusi. Banyak ahli berpendapat bahwa perubahan jenis makanan pada manusia modern dari mentah menjadi dimasak membuat makanan lebih lunak. Selain itu, pemeliharaan gigi moderen mengalami kemajuan pesat. Akibatnya kerusakan pada gigi berkurang. Kehadiran gigi bungsu yang diperkirakan dapat membantu bila ada geraham lain yang tanggal menjadi tidak berguna, malah pada kebanyakan orang menjadi masalah.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan gigi mengalami impaksi. Karena jaringan sekitarnya yang terlalu padat, adanya retensi gigi susu yang berlebihan, tanggalnya gigi susu terlalu awal. Bisa juga karena tidak adanya tempat untuk erupsi. Rahang "kesempitan" gara-gara pertumbuhan tulang rahang kurang sempurna.

Ada teori lain. Pertumbuhan rahang dan gigi mempunyai tendensi bergerak maju ke arah depan. Apabila pergerakan ini terhambat oleh sesuatu yang merintangi, bisa terjadi impaksi gigi. Misalnya, karena infeksi, trauma, malposisi gigi, atau gigi susu tanggal sebelum waktunya.

Sementara, menurut teori Mendel, pertumbuhan rahang dan gigi dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika salah satu orang tua (ibu) mempunyai rahang kecil, dan bapak bergigi besar-besar, ada kemungkinan salah seorang anaknya berahang kecil dan bergigi besar-besar. Akibatnya, bisa terjadi kekurangan tempat erupsi gigi bungsu, dan terjadilah impaksi.

Sempitnya ruang erupsi gigi bungsu, menurut drg. Danardono, itu karena pertumbuhan rahangnya kurang sempurna. Hal ini bisa karena perubahan pola makan. Manusia sekarang cenderung menyantap makanan lunak, sehingga kurang merangsang pertumbuhan tulang rahang.

Makanan lunak yang mudah ditelan menjadikan rahang tak aktif mengunyah. Sedangkan makanan banyak serat perlu kekuatan rahang untuk mengunyah lebih lama. Proses pengunyahan lebih lama justru menjadikan rahang berkembang lebih baik. Seperti diketahui, sendi-sendi di ujung rahang merupakan titik tumbuh atau berkembangnya rahang. Kalau proses mengunyah kurang, sendi-sendi itu pun kurang aktif, sehingga rahang tidak berkembang semestinya. Rahang yang harusnya cukup untuk menampung 32 gigi menjadi sempit. Akibatnya, gigi bungsu yang selalu tumbuh terakhir itu tidak kebagian tempat untuk tumbuh normal. Ada yang tumbuh dengan posisi miring, atau bahkan "tidur" di dalam karena tidak ada tempat untuk nongol.

Maka, untuk mendukung perkembangan rahang, sebaiknya sering-sering mengkonsumsi makanan berserat supaya gigi jadi lebih aktif menggigit, memotong, dan mengunyah. Rahang pun menjadi makin aktif dan diharapkan akan tumbuh normal. Dampaknya, pertumbuhan gigi pun bisa lebih bagus. Tapi jangan lupa, periksakan gigi secara rutin untuk memantau kesehatan gigi.

Beberapa sumber memberikan definisi yang berbeda dan tanggapan yang berbeda tentang gigi bungsu ini, salah satu sumber yang membahas tentang masalah pada gigi bungu ini dapat saya kutipkan dan menurut saya lengkap menjelaskan masalah pada gigi bungsu ini dari wikipedia.

Masalah pada gigi bungsu

Gigi yang berdesakan

Karena gigi bungsu tumbuh paling akhir, terkadang rahang tidak memiliki tempat yang cukup untuk gigi bungsu tumbuh dengan wajar. Akibatnya gigi bungsu mendesak gigi geraham yang berada di depannya. Hal ini akan mengakibatkan sakit pada gigi. Masalah ini umumnya diatasi dengan mencabut gigi bungsu yang baru tumbuh. Bila gigi bungsu menempati posisi yang sulit untuk dicabut, yang dicabut adalah gigi geraham yang terdesak sehingga gigi bungsu mendapat tempat yang cukup untuk tumbuh.


Gigi yang tidak muncul sempurna pada gusi

Terkadang gigi bungsu tidak muncul dengan sempurna pada gusi. Gusi yang menutupi gigi dapat menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan sakit pada gigi.